Sabtu, 28 September 2019

SENYAWA POLIENA DAN ZAT WARNA


A. Senyawa poliena
     Poliena merupakan senyawa yang mengandung lebih dari dua ikatan rangkap.Salah satu cohtoh senyawa poliena yatu Karotenoid. 

Karotenoid merupakan senyawa poliena isoprenoid yang bersifat lipofilik atau tidak larut dalam air,mudah di isomerisasi dan di oksidasi, menyerap cahaya,meredam oksigen, memblok reaksi radikal bebas dan dapat berikatan dengan permukaan hidrofobik. Karotenoid ini dibentuk oleh penggabungan 8 unit isoprene(C5) dan pada umumnya unit-unit isoprene ini berikatan secara kepala-ekor, kecuali pada pusat molekul berikatan secara ekor-ekor yang menjadikan molekul karotenoid simetris (Gross,1991). Ikatan kepala ekor dan ekor ekor pada isoprene dapat dilihat pada gambar dibawah ini :


karatenoid dapat dikelompokkan menjadi dua golongan besar yaitu karotenoid hidrokarbon tidak jenuh yang dikenal sebagai karoten dan turunan karoten teroksigenasi yang disebut xantofil hidroksi(kriptoksantin),keto(kantaksantin),epoksi(violaksantin),dan aldehid(citraurin).Terdapat dalam bentuk asiklik(likopen), monosiklik(karoten), atau disiklik(karoten).

Sistem ikatan rangkap terkonjugasi yang mengandung ikatan tunggal dan rangkap dengan elektron yang secara efektif terdelokalisasi disepanjang rantai poliena, merupakan ciri dari karotenoid. Ciri ini merupakan tanggung jawab terhadap bentuk molekul reaktivitas kimia dan sifat penyerapan cahaya, Oleh karena itu karotenoid memiliki warna.(britton,1995). Ikatan rangkap terkonjugasi berjumlah 7 dibutuhkan untuk memberi warna karotenoid masing-masing ikatan rangkap pada rantai polimer dari sebuah karotenoid dapat ditemukan dalam dua konfigurasi yaitu isomer geometri Trans atau cis karotenoid yang terdapat di alam sebagian besar dalam bentuk all trans dalam kehidupan poliena ini dapat menyebabkan timbulnya warna pada wortel dan tomat.

B. Zat warna
     Menurut Otto N.Witt (1876) bahwa zat warna dalam senyawa organik dikaitkan dengan adanya gugus tertentu dalam molekul. Ia menyebut gugus tersebut yang memberikan warna sebagai kromosfor. Berikut merupakan kromosfer kromosfer yang paling aktif :


Adanya salah satu gugus kromofor dalam suatu molekul sudah cukup untuk memberikan warna. Seperti nitrobenzena berwarna hijau muda, Azo benzena berwarna oranye merah, p-quinones berwarna kuning, O-quinones berwarna oranye atau merah. Terdapat gugus gugus tak jenuh tertentu lainnya yang dapat memberikan warna jika mengalami konjugasi yaitu etilena, karbonil,ezometina.


Witt juga menyebutkan bahwa terdapat gugus tertentu yang dapat mengintensifkan warna tetapi tidak memberikan warna yang disebut auksokrom. Gugus auksokrom yang paling aktif yaitu -OH,-NHR,-NH2,dan -NR2. 

permasalahan
1. jelasksn peranan senyawa Azo dalam bidang industri beserta karakter warna yang ditimbulkan?
2.  jelaskan proses terbentuknya warna pada wortel yang disebabkan oleh poliena?
3. Salah satu manfaat dari karatenoid yaitu menurunkan resiko beberapa penyakit kronis,Jelas kan bagaimana proses  tersebut bisa terjadi?

Sabtu, 21 September 2019

POLISIKLIK DAN REAKSI PERISIKLIK

Assalamualaikum wr.wb
Baik lah pada kesempatan ini saya akan membahas seputaran kimia organik lll,sebelum melanjutkan ke pembahasan saya akan membahas tentang Polisiklik dan reaksi perisiklik,jadi untuk lebih jelasnya lanjutkan membaca yaa...

A. Reaksi Polisiklik
Polisiklik merupakan suatu senyawa yang mempunyai siklik atau cincin lebih dari satu contoh :


Sedangkan senyawa hidrokarbon polisiklik aromatik adalah senyawa organik yang struktur dasarnya terdiri atas atom karbon dan hidrogen yang tersusun dalam dua atom lebih cincin aromatik atau merupakan senyawa yang tersebar luas di alam yang bentuknya terdiri dari beberapa rantai siklik aromatik dan bersifat hidrofobik.

Keberadaan hidrokarbon polisiklik aromatik di alam dapat berasal dari dua sumber yakni alami dan sumber antropogenik.
1. Sumber alami
     Kebakaran hutan, padang rumput, rembesan minyak bumi, gunung berapi, dan yang lainnya.
2. Sumber antropogenik
    Tenaga listrik, insenerasi, pemanas rumah, dan yang lainnya.

Senyawa aromatik polisiklik dapat dicirikan sebagai
- cincin-cincin yang memakai atom-atom karbon tertentu secara bersama-sama oleh Pi aromatik biasa.
- sebagian dari sifatnya berbentuk zat padat. Contoh: naftalena, antrasena dan fenantrena.

Dalam senyawa polisiklik banyaknya elektron Pi mudah dihitung bila digunakan rumus kekule seperti dibawah ini:


Perlu kita ketahui bahwa Senyawa polisiklik lebih reaktif terhadap oksidasi reduksi dan substitusi elektrofilik daripada benzena.

B. Reaksi perisiklik
Berasal dari 2 kata yaitu peri(disekitar atau di keliling) dan siklik(tertutup), Jadi dapat disimpulkan bahwa reaksi perisiklik merupakan reaksi yang terjadi disekitar sistem yang tertutup. Reaksi perisiklik itu dapat terjadi karena terimbas termal atau terimbas cahaya.

Jenis-jenis reaksi perisiklik
1 sikloadisi.
  Bila dua molekul bergabung membentuk sebuah cincin dalam reaksi ini dua ikatan phi diubah menjadi dua ikatan Sigma
Contoh:

1,3 butadiena dan etilena ketika terimbas kalor maka ikatan rangkap akan terbuka dan akan berikatan menjadi senyawa sikloheksena.

2. Elektrosiklik
  Reaksi reversibel yang mana suatu senyawa dengan ikatan rangkap terkonjugasi menjadi siklisasi.
Contoh :

Yang memiliki ikatan rangkap terkonjugasi terimbas cahaya maka akan mengalami pembukaan ikatan rangkap dan membentuk senyawa siklik.

3. Penataan ulang sigmatropik
   Penataan ulang sigmatropic yaitu penataan ulang antar-molekul serempak yang mana sebuah atom atau gugus atom bergeser dari posisi 1 ke posisi lain.
Contoh :


Ketika senyawa tersebut terimbas termal maka ikatan Akan berpindah dan CD2 menjadi bermuatan negatif, CD2 akan menarik H sebagai H+ akibatnya CH2 akan kelebihan elektron dan bermuatan negatif sedangkan CH yang lain akan menjadi kekurangan elektron dan bermuatan positif,yang negatif akan menyerang yang positif dan membentuk ikatan.

Permasalahan
1. Banyaknya elektron phi mudah dihitung dengan menggunakan rumus kekule,pertanyaan saya mengapa dengan 6 dan 10 elektron phi bersifat aromatik sedangkan 8 elektron phi tidak,jelaskan?
2. Jelaskan pengaruh dari paparan hidrokarbon aromatik polisiklik bagi kesehatan?
3. Jelaskan reaksi perisiklik dalam pembentukan vitamin D?

Senin, 09 September 2019

PERSENYAWAAN KIMIA ORGANIK HETEROSIKLIK

Assalamualaikum wr.wb
Baik lah pada kesempatan ini saya akan membahas seputaran kimia organik lll,sebelum melanjutkan ke pembahasan saya akan membahas tentang Persenyawaan kimia organik heterosiklik,jadi untuk lebih jelasnya lanjutkan membaca yaa...

Senyawa heterosiklik adalah senyawa siklik yang pada cincinnya terdapat atom hetero seperti : N,O,S,B,P dan beberapa metaloid seperti Al,Sn,As,Cu dan lain-lain.senyawa heterosiklik berdasarkan aromatisitas juga ada yang aromatik dan non aromatik.senyawa heterosiklik yang paling banyak adalah dengan atom hetero N (golongan Ada),O (golongan okso),dan S (golongan tio).senyawa heterosiklik banyak terdapat di alam diantaranya sbb :



 Penamaan senyawa heterosiklik menggunakan sistem penomoran.nomor terendah sedemikian rupa diberikan kepada atom selain karbon yang terkandung dalam cincin.contoh :



Purin merupakan kerangka dasar pembentukan adenine dan guanin (senyawa pembentukan DNA) senyawa heterosiklik dengan enam anggota yang paling umum adalah piridina.piridina memiliki satu atom nitrogen yang bersifat elektronegatif maka senyawa piridina bersifat polar,sedangkan benzena bersifat non polar.


permasalahan ;
1 jelaskan mengapa furan tidak termasuk dalam senyawa heterosiklik yang memiliki cincin beranggota 6 dan termasuk senyawa yang bersifat tidak jenuh ?
2 Dari berbagai macam senyawa heterosiklik manakah yang memiliki atom nitrogen yang bersiat tuna elektron,serta jelaskan alasannya ?
3 jelaskan mengapa piridina termasuk dalam senyawa heterosiklik dengan enam anggota yang paling umum ?

Sabtu, 31 Agustus 2019

STEREOKIMIA LANJUT PERSENYAWAAN KIMIA ORGANIK


Assalamualaikum wr.wb
Pada pembahasan stereokimia ada tiga aspek kajiannya yaitu: keisomeran geometri,komformasi dan kiralitas.Arti dari stereokimia itu sendiri dapat dianalogikan seperti seseorang dalam posisi yang sama tetapi rotasinya yang berpindah.
Baik lah pada kesempatan ini saya akan membahas seputaran kimia organik lll,sebelum melanjutkan ke pembahasan saya akan membahas tentang  STEREOKIMIA LANJUT PERSENYAWAAN KIMIA ORGANIK,jadi untuk lebih jelasnya lanjutkan membaca yaa...


Perlu kita ketahui bahwa salah satu karakter dari senyawa organik itu lebih mudah terbakar dan memberikan hasil akhir CO2,H2O dan hasil sampingan lainnya.



Senyawa organik itu memiliki beberapa contoh diantaranya :

- karbohidrat     C6H12O6
- metana            CH4
- minyak bumi  C8H8
- protein            NH2CH2CO2
- urea.               ((CNH2)2CO)

Senyawa-senyawa organik ini juga di bagai kedalam bentuk senyawa lingkungan diantaranya :
1. Senyawa organik dalam lingkungan air
    Purin,peptida,asam amino dan semuanya terdapat dalam protein(makhluk hidup)
2. Senyawa organik dalam lingkungan tanah
    Polisakarida,gula amino,belerang organik,dan senyawa posfor
3. Senyawa organik dalam lingkungan udara
    Metana,terpen,formaldehid (CH2O).

Persenyawaan kimia organik ini juga memiliki peranan penting dalam kehidupan di alam salah satu perananya adalah dalam bidang pertanian,pada bidang ini senyawa organik juga banyak digunakan salah satunya di dalam pupuk atau lebih tepatnya pupuk kandang ayam (PKA) pupuk ini merupakan pupuk organik yang mampu meningkatkan PH dan kejenuhan basa karna mengandung basa-basa K,Ca,dan Mg. Dalam bidang yang lainnya juga banyak digunakan senyawa organik contohnya dalam bidang kesehatan seperti aspirin(sakit kepala),dietil eter(obat bius) dan lidah buaya(obat maag),dan juga ada dalam bidang pangan seperti vitamin c.




permasalahan ;

1 jelaskan mengapa senyawa organik lebih mudah terbakar ?
2 kimia organik itu berperan dalam bidang pertanian contohnya pupuk, selain memberikan manfaat apakah ada dampak negatifnya jika digunakan terus menerus ?
3 lidah buaya merupakan senyawa kimia organik yang dapat menjadi solusi bagi penyakit magg, dari narasi tersebut Jelaskan kenapa lidah buaya dapat menjadi solusi bagi penyakit maag?

Jumat, 01 Maret 2019

REAKSI BERSAING SN1 DAN E1

Reaksi Bersaing SN1 & E1

       Pada pertemuan kali ini,akan dibahas tentang persaingan antara reaksi SN1 & E1. Sebelum kita masuk kedalam pembahasan, saya akan menjelaskan terlebih dahulu tentang alkil halida,dimana alkil halida itu bisa diartikan sebagai reagen atau bahan yang di pakai dalam reaksi kimia yang berguna dalam sintesis melalui reaksi substitusi.


        Perlu kita ketahui bahwa reaksi alkil halida itu dapat melalui dua jenis reaksi yaitu, reaksi eliminasi yang menghasilkan alkena dan reaksi substitusi yang menghasilkan alkohol/eter.
substitusi dapat terjadi apabila zat antara karbokaton dapat bereaksi dengan nukleofil,seperti contoh alkohol dan air,begitu pula dengan reaksi eliminasi dapat terbentuk jika terdapat basa kuat ataupun lemah yang yang dilarutkan dalam pelarut polar.



Pada reaksi SN1 nukleofil akan menyerang karbokation hingga membentuk reaksi substitusi dan kemungkinan lain yang terjadi yaitu basa akan menyerang hidrogen dari alkil halida hingga membentuk reaksi eliminasi (E1).

permasalahan :
1. bagaimana urutan reaktivitas alkil halida pada reaksi bersaing ini apakah berbanding lurus antara        SN1 & E1 ?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya reaksi bersaing ?
3. bagaimana laju reaksi pada reaksi bersaing ini ?

REAKSI BERSAING SN2 DAN E2

Reaksi Bersaing SN2 & E2

       Pada pertemuan kali ini,akan dibahas tentang persaingan antara reaksi SN2 dan E2. Sebelum kita masuk kedalam pembahasan, saya akan menjelaskan terlebih dahulu tentang alkil halida,dimana alkil halida itu bisa diartikan sebagai reagen atau bahan yang di pakai dalam reaksi kimia yang berguna dalam sintesis melalui reaksi substitusi.

       Perlu kita ketahui bahwa reaksi alkil halida itu dapat melalui dua jenis reaksi yaitu, reaksi eliminasi yang menghasilkan alkena dan reaksi substitusi yang menghasilkan alkohol/eter.

       Membahas tentang reaksi substitusi dan eliminasi ada kenyataan bahwa reaksi substitusi itu terlaksana pada mekanisme SN1 dan SN2 sedangkan reaksi eliminasi terlaksana pada mekanisme E1 dan E2.



      Sekarang yang menjadi bahan perbincangan yaitu suatu reaksi samping yang sering terjadi di tempat yang sama dengan SN2 yaitu eliminasi E2. Anion yang datang bisa berperan sebagai basa dari suatu nukleofil yang dapat menarik proton dan menuju kepada pembuatan alkena. Reaksi E2 umum terjadi waktu ion yang datang memiliki halangan sterik sehingga proton akan mudah tertarik.

     Dari pernyataan di atas dapat di simpulkan jika dalam reaksi itu menggunakan basa lemah maka terjadilah yang namanya reaksi substitusi begitupun sebaliknya jika menggunakan basa kuat maka reaksi eliminasilah yang akan terjadi.untuk pemahaman yang lebih lanjut perhatikan contoh di bawah ini.


     Permasalahan :
1. faktor apa saja yang akan mempengaruhi persaingan antara reaksi SN2 dan E2 ?
2. Pada saat kapan dan bagaimanakah reaksi bersaing antara SN2 dan E2 itu terjadi ?
3. Apa yang menjadi penentu laju reaksi dalam reaksi bersaing ini jelaskan ?